Pembangunan Jalan Tol dan Habitat Burung Kuntul di Ketingan, Yogyakarta
Oleh :
admuser
Burung-burung Kuntul di Padukuhan Ketingan Sleman , DIY Sumber: TribunJogja.com
Padukuhan Ketingan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal lama sebagai habitat organik burung kuntul. Rencana pembangunan jalan tol yang melintasi kawasan padukuhan tersebut dikhawatirkan akan merusak ekosistem organik itu.
Ketingan merupakan sebuah padukuhan yang terletak di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Secara alamiah kawasan pedukuhan Ketingan menjadi habitat burung kuntul. Anugerah alam ini mendorong warga untuk mengembangkan desa wisata yang menggerakkan perekonomian lokal.
Berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan burung kuntul, seperti festival burung dan lomba fotografi burung, diadakan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Warga juga berkreasi untuk menghasilkan aneka souvenir yang ada kaitannya dengan burung kuntul. Dunia pertanian dan perkebunan yang menjadi mata pencaharian utama warga pun kian bergairah karena pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis konservasi burung kuntul tersebut.
Namun demikian, gairah berekonomi kreatif dengan memanfaatkan anugerah alam itu beberapa waktu terakhir dihantui kekhawatiran. Pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen yang menuju bandara Yogyakarta Internation Airport (YIA) direncanakan akan melintasi padukuhan Ketingan (lihat peta). Burung kuntul merupakan burung yang hidup di lahan basah dan rawa-rawa. Rencana pembangunan jalan tol yang mengambil sebagian besar lahan berpotensi mengganggu habitat burung kuntul.
Selain khawatir bahwa rencana pembangunan jalan tol akan membahayakan burung kuntul dan merusak ekosistem kawasan, warga juga mengkhawatirkan munculnya effect domino terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis konservasi alam yang sejauh ini sudah berjalan.
Kabar Baik Menanggapi kekhawatiran warga itu, pemerintah menyampaikan kabar baik. Menurut Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) DIY, Krido Suprayitno, sebagaimana dilansir krjogja.com, dampak lingkungan dari pembangunan jalan tol sudah diperhitungkan dengan masak.
Pemerintah berjanji akan melakukan upaya-upaya pemulihan ekosistem dan rehabilitasi lahan basah yang kemungkinan besar terdampak pembangunan jalan tol. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan dan pelatihan kepada masyarakat Ketingan dalam memanfaatkan potensi burung kuntul secara berkelanjutan.
Warga Padukuhan Ketingan mengapresiasi janji pemerintah dalam upayanya untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan ini. Mereka juga berharap agar pemerintah dapat melibatkan mereka secara lebih aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan jalan tol.